Tautan Emosi dan Pikiranku

Archive for January, 2011

Ketika Cinta Salah Sasaran

Malang nian nasibmu, kawan…
Ketika cinta datang tak diundang
Engkau mendayu-dayu
Memuji dengan sepenuh hati
Menulis puisi untuknya
Dengan kata-kata terindah tak terkira

Tapi ternyata cintamu salah sasaran
Cintamu tak lebih dari obsesi belaka
Tak lebih dari pemuja kulit mulus
Dan penikmat dada montok

Ah, apalah daya…
Cintamu sudah jelas salah sasaran
Apalagi yang kau harap
Senyumnya…
Suara nyaringnya…
Atau sekedar tubuh seksinya…

Begitulah cinta
Dia datang dengan samar
Diapun pergi tak terlihat

Sekarang mulutmu berdesis
Dengan hati sepanas api
Relakan saja, kawan…
Cintamu telah pergi


Islam Saya Adalah…

 

Don´t hate it, 1/3 of the world´s population are muslims. If they all would be so bad, some people and media wanna tell us, we were all dead already. What you see on the picture is a part of the surah "Al-Hadid" - The Iron. By: Malik Braun

Islam bagi saya adalah agama,  petunjuk bagi jalan yang suram berkelok-kelok menuju jalan yang terang benderang dan lurus.

Islam saya adalah Islam yang lentur. Lentur ? tentu lentur sesuai dengan pemahaman kacamata saya sendiri.

Islam saya adalah Islam saja. Islam bagi saya bukan fanatisme. Islam saya adalah islam, dimana saya berusaha mentaati perintah Allah, seperti shalat, puasa, shadaqah dan lain-lain. Saya berusaha untuk shalat lima waktu walaupun kadang-kadang bolong karena kelalaian dan kesengajaan. Saya tidak menyalahkan syaitan. Islam yang ada pada diri saya melekat sejak kecil. Bagi saya syaitan adalah musuh yang nyata. Ketika saya lena maka sayalah yang harus dihukum. Untuk syaitan biarlah Tuhanku yang memberi keputusan.

Islam saya islam yang sederhana. Islam sebagai penuntun dalam kehidupan yang tidak pasti. Islam saya tidak pernah membebani. Walaupun tidak membebani, saya tidak pernah main-main dengan islam saya. Saya tetap selalu harus berwudhu sebelum shalat. Saya ikuti aturan ruku-rukun saat shalat, begitu juga ibadah-ibadah yang lain.

Islam saya tidak pernah memaksa. Islam saya adalah islam yang menganjurkan seruan dan ajakan bukan paksaan. “saya mau shalat dulu, mau ikut?” Islam saya islam yang menasehati dengan pertanyaan dan senyuman. “kapan mulai shalat?” atau “eh, lagi puasa gak? kenapa gak puasa?”.

Islam saya islam sosial. Islam yang bergaul dengan siapa saja. Islam saya tidak pernah memilah-milah. Bagi islam saya, semua manusia sama. Islam saya tidak pernah mengadili akhlak seseorang. Ahklak mereka urusannya dengan Tuhan.Islam saya bukan negara. Biarlah negara yang mengadili akhlak yang merugikan sesama.

Islam saya islam yang cinta estetika. Islam saya suka dengan keindahan. Dengan keindahan, saya belajar mengenal Tuhan. Dengan keindahan, Islam seperti oase yang menyejukkan. Islam saya berusaha menjadikan diri saya nyaman bersanding dengan siapapun dan berusaha membuat nyaman kepada siapapun yang bersanding dengan saya. Islam saya bukan islam intimidasi. Islam saya adalah islam yang cinta kedamaian.

Islam dan saya adalah berbeda. Saya adalah manusia, sedangkan Islam adalah ajaran Tuhan. Kadang islam yang melekat dalam diri saya saya abaikan dan dosa-dosa pun membuat saya malu pada Tuhan. Itulah islam yang ada pada diri saya, maka saya tidak berhak menghardik seseorang dan mengecam dengan cemoohan. Bagaimana mungkin saya menganggap orang lain calon penghuni surga ataupun neraka, sedangkan diri saya sendiri tidak tahu nasib saya di akhirat kelak.

Islam saya tidak bisa menuding seorang pelacur adalah ahli neraka dan seorang ulama adalah ahli surga. Islam saya percaya bahwa Tuhan punya cara sendiri dalam menuangkan cinta pada semua makhlukNya. Tuhan mempunyai cara yang unik dalam menunjukkan kekuasaaNnya. Itulah maka islam saya tidak punya hak sedikitpun untuk menebak nasib seseorang kelak di akhirat.

Islam saya adalah islam yang damai. Bagaimana dengan islam anda ?


Bersyukur Bisa Menambah Nikmat

Sekedar sharing. Saya suka sekali dengan lagu ini. Lagu yang dinyanyikan atina dengan judul “bersyukur”.

Kita memang tidak akan bisa mendapatkan nikmat dari semua yang kita peroleh jika tidak dibarengi dengan rasa syukur.

Apa yang kau cari di dunia ini
Menjalani hidup dengan rasa kesal di hati
Setiap hari kau tak pernah berhenti tuk menyesali diri

#
Jiwamu gelisah
Wajahmu tak ramah
Selalu hatimu gundah dibakar rasa marah
Tidak pernah merasa puas dirimu dengan segala berkah

Reff:
Jika engkau pandai bersyukur
Rizqi Allah tidak terukur
Bila pikiran mulai ngelantur
Itu saatnya engkau tafakkur
Syukuri apa yang kau punya
Jangan berhenti berupaya
Niscaya Allah menambahkan rahmatNya

Back to #, Reff 2x

Begitu berlimpah hikmat Allah bagi manusia
Sudahkah kita belajar mensyukurinya

Begitu berlimpah hikmat Allah bagi manusia
Sudahkah kita belajar mensyukurinya

Begitu berlimpah hikmat Allah bagi manusia
Sudahkah kita belajar mensyukurinya…
Haaa….

Lagu bisa didengar disini


Hukum Keteraturan

Entah, mungkin ini hanya pengalaman saya sendiri atau ada orang lain yang mengalami hal sama seperti saya.

Saya sering sekali mengalami hal apa yang disebut sebagai “ketidak berdayaan”. Biasanya kasus yang saya alami berkaitan dengan janji terhadap orang lain, dan juga berkaitan dengan segala sesuatu yang saya anggap sangat penting. Tiba-tiba flashdisk yang saya pegang terjatuh dan rusak seketika, padahal seumur-umur belum pernah sekalipun menjatuhkan flashdisk. Anehnya justru dengan flashdisk inilah peluang saya satu-satunya untuk menginstal sebuah game permintaan anak tetangga pada netbooknya besok sore. Kebetulan jenis netbook yg memang belum memiliki cd drive.

Yang lebih aneh adalah hal-hal itu tidak akan terjadi jika saya tidak memiliki perasaan menggebu-nggebu dan yakin bahwa saya berhasil. Tapi maaf, ini sangat subyektif. Ini hanya pengamatan dari pengalaman saya sendiri.

Beberapa kali saya mengalami kejadian yang sama sekali tidak bisa saya hindari. Seperti misalnya, saya pernah tidak memiliki pekerjaan sama sekali alias pengangguran. Ketika saya tiba-tiba ditawari satu pekerjaan oleh seseorang, dan disaat itu juga saya mendapatkan banyak tawaran pekerjaan dari orang lain dengan waktu yang hampir bersamaan.

Hal-hal seperti itu yang kadang membuat saya tak habis pikir dan harus berfikir dalam kerangka religius. Saya selalu bertanya, “ini maksudnya apa sih Tuhan?!. Tolong beri saya kemantapan untuk mengambil satu langkah saja”.

Menurut saya itulah yang dinamakan hukum keteraturan. Bahwa kita memang tidak punya kendali apapun dalam menentukan masa depan. Teori boleh mengatakan bahwa dengan sikap optimis maka segala sesuatu akan kita capai. Tapi kenyataannya berbicara lain. Ternyata kita memang sama sekali tidak bisa mengendalikan masa depan apalagi dengan bersikap pongah. Mungkin saja dalam jangka pendek kita seakan-akan telah berhasil memperoleh apa yang kita kehendaki. Namun disitulah sebenarnya hukum keteraturan itu sedang menyusun rencana untuk masa depan orang lain.

Ambil contoh begini, anda sedang menjalani sebuah job pekerjaan yang banyak menghasilkan uang. Dan ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Anda terasa sangat mudah mengumpulkan uang dalam satu tahun terakhir. Dan ketika anda pulang kampung untuk berlibur, tiba-tiba keponakan anda sakit keras dengan vonis dokter harus segera operasi. Anda satu-satunya orang dalam keluarga yang diharapkan membantu semua biaya semasa operasi dan pengobatannya. Lalu, jika anda berpikiran negatif, anda akan membenci semua ini. Tetapi jika berpikiran positif, anda akan menyadari “oh, inikah maksud dari semuanya. Dalam setahun ini saya mendapatkan uang dengan mudah. Ternyata semuanya untuk keponakan tercinta” nah!.

Memang, hukum keteraturan ini tidak bisa dibuktikan dengan ilmiah. Sama dengan keberadaan surga dan neraka yang tidak akan terbukti sebelum kita mencicipinya. Tapi saya sangat yakin dengan adanya hukum keteraturan ini.

Anda boleh percaya boleh tidak. Anda boleh mengatakan segala sesutu yang saya dapat adalah hasil dari jerih payah saya sendiri (banyak masyarakat urban professional yang bertypical seperti itu). Tapi segala sesuatu menyangkut keyakinan biasanya menunggu bukti, apalagi bagi kalangan yang hanya mengandalkan rasional sebagai satu-satunya petunjuk kebenaran. Saya ? maaf saya tidak seperti itu.

Siapakah pembuat hukum keteraturan ini ? saya yakin Dia adalah yang membuat jagad raya ini. Dia adalah yang mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi. Dialah yang mengetahui kapan flashdisk seseorang akan terjatuh hanya karena tersenggol selembar kertas.


Saya Akan Tetap Menulis

Menulis bagi saya adalah panggilan jiwa. Bagi saya menulis ibarat nafas kehidupan. Ada energi yang muncul ketika saya menulis. Kalau tulisan saya jelek dan dibaca orang maka saya belajar berbesar hati. Jika tulisan saya bagus dan orang memuji maka saya belajar rendah hati.

Dulu, diawal-awal saya belajar menulis saya selalu berkeinginan bisa menulis dengan bagus. Bagaimana jika tulisan saya jelek? bagaimana jika tulisan saya tidak dihargai orang? bagaimana jika begini? bagaimana jika begitu ? akhirnya saya tidak pernah menulis sedikitpun. Saya tidak pernah tahu apakah tulisan saya bagus atau tidak.

Dalam dunia menulis, saya mempunyai ‘seorang guru’. Dia memberikan satu tips jitu yang pada akhirnya menjadikan pekerjaan menulis menjadi mudah. “Tulis saja apa yang kamu lakukan dari mulai bangun tidur sampai menjelang tidur. Jika sudah berjalan 3 atau 6 bulan, baca kembali tulisanmu. Jika kamu mentertawakan tulisanmu, itu berarti kamu sudah bisa menulis.”

Setelah 3 bulan saya baca buku harian kembali. Dan benar, saya tertawa sendiri melihat tulisan saya. Bukan karena tulisan saya bagus tapi karena saya tahu betapa jeleknya tulisan saya. Dari situlah saya mulai belajar dan mengerti bagaimana menulis yang baik. Tapi walaupun begitu, menulis tetap membutuhkan latihan dan tentu saja terus menulis, bagus ataupun tidak. Toh kadang kita juga bisa benafas tersengal-sengal atau sesak nafas ditempat-tempat tertentu. Seperti itu juga menulis.

Jadi kapan anda mulai menulis ?

Saya ? menulis adalah panggilan jiwa. Saya akan tetap menulis sampai jari-jari ini lemah tak berdaya. Sampai isi kepalaku ini tak bisa lagi mengingat tentang jajaran huruf-huruf. Sampai nafas ini tak lagi bisa mengikuti ritme denyut nadi. Saya akan tetap menulis!


Semua Laki-laki Brengsek! ?

jadi salah besar orang yg mengatakan semua laki2 itu brengsek sedangkan perempuan tidak. menurut saya dua jenis makhluk ini punya sisi kasarnya masing2. laki2 cenderung menyakiti secara sadis dengan simbol sebuah pisau. sedangkan perempuan cenderung mengakhiri, membunuh tanpa perasaan dan tanpa kompromi dengan simbol sebuah pistol.
seromantis apapun…
seberapapun mesranya…
dan seberapapun saling mencintainya…

*gambar nemu di google


Bakat Adalah Amanah

Kalau saya tanya, apa bakat saya ? saya pasti tidak akan bisa menjawab. Karena jika saya bisa, mungkin saat ini saya tidak bisa bermain-main dengan keyboard hanya sekedar menulis tentang bakat disini.

Dalam buku laskar pelangi, Andrea Hirata menyamakan bakat seperti area 51 di gurun nevada. Area 51 adalah tempat dimana sebuah mistery sepanjang zaman tidak pernah ditemukan dengan terang benderang. Begitu juga bakat. Bakat adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan yang sulit sekali ditemukan.

Seorang forrest gump dalam menemukan bakatnya harus bersusah-susah dahulu menjadi tentara pada perang vietnam. Dan karena tertembak dibagian belakang membuatnya hidup dipenampungan tanpa kesibukan yang berarti. Disitulah dia baru mengetahui bahwa dia sangat pandai bermain bola pingpong. Bermain bola pingpong baginya seperti menghirup dan menghembuskan nafas sehari-hari, mudah dan sangat ahli, tidak perlu banyak belajar. Semua karena bakat.

Apa yang didapat oleh forrest gump kemudian adalah dia menjadi orang yang sangat terkenal dan mendapatkan banyak uang dari bermain pingpong. Banyak sponsor yang menyumbang dengan memasang iklan atas namanya.Uang hasil sumbangan itu lalu digunakan membeli kapal udang dan menjadikannya miliarder yang sangat terkenal di Amerika.

Kemampuan forrest gump dalam menjaring udang dengan kapten Dan tentu bukanlah bakat. Karena keberhasilannya mendapatkan udang yang melimpah lantaran banyak kapal udang lain gulung tikar akibat badai. Disitulah gump mendapatkan keberuntungan dan bernasib baik.

Bakat adalah sesuatu yang tidak pernah bisa disadari pemiliknya. Tetapi sebenarnya ada tanda-tanda sederhana dimana bakat itu sudah muncul. Menurut saya, bakat itu sesuatu yang ketika kita melakukannya merasa sangat mudah, tidak terbebani dan bisa menghasilkan energi yang luar biasa saat kita kerjakan. Bakat tidak membutuhkan pembelajaran yang rumit. Dengan sedikit saja belajar jika memang bakat maka semua akan terasa mudah.

Kesalahan manusia adalah menganggap bahwa setiap bakat yang telah ditemukan pasti akan menghasilkan uang banyak. Bagi saya, bakat adalah amanah yang diberikan oleh Allah sebagai pencipta langit dan bumi beserta isinya.

Bakat diberikan sebagai bagian dari anugerah kepada manusia sebagai pemimpin bumi. Bakat adalah penanda bagi diri manusia sebagai penentu peran dalam melakoni kehidupannya. Bakat adalah sesuatu yang pasti ada pada setiap individu. Hanya saja untuk menemukannya kadang kita harus menunggu seumur hidup bahkan ada banyak orang yang tidak pernah tau apa bakatnya.


Pentingnya Seorang Introvert Mengembangkan Diri

Saya tidak bisa menghapus sejarah perjalanan hidup saya sendiri bahwa saya adalah seorang introvert. Secara harfiyah introfert berarti punya perasaan minder dalam setiap kesempatan. Orang introvert lebih cenderung memperhatikan dunia dalam dirinya sendiri. Itulah kenapa rata-rata seorang introvert tidak terlalu senang bergabung dengan dunia yang hiruk pikuk dan dunia yang penuh keramaian. Sama persis seperti diri saya.

Bagaimanapun seseorang harus berkembang dari waktu kewaktu demi menghadapi berbagai masalah yang tidak pernah sama yang timbul dikemudian hari. Bagaimana dengan anda ? kalau saya sekarang berani bertaruh jika saya berhadapan dengan seorang yang dulunya paling extrovert di sekolah, saya akan berani menatap matanya tanpa sedikitpun punya rasa minder seperti waktu saya masih sekolah bersamanya dulu.

Itulah yang dinamakan sebuah perkembangan. Saya tidak mengatakan saat ini saya sudah menjadi seorang extrovert. Tidak. Saya masihlah seorang introvert. Sesekali saya juga masih merasa minder jika berbicara dengan seorang gadis yang teramat cantik (kelemahan saya dari dulu, badan tiba-tiba gemetar, hehe..). Tetapi saya adalah seorang introvert yang selalu belajar. Belajar terus mengembangkan diri.

Sejauh yang saya pelajari, ternyata sesuatu yang bisa mengubah seseorang yang dulunya introvert menjadi seorang yang “sedikit extrovert” adalah

Pertama, bergaul dengan sebanyak mungkin kawan. Seorang introvert yang ingin  berkembang harus melakukan hal itu. Mengapa ? sebab dengan memiliki banyak kawan, kita akan bisa mengukur sedikit demi sedikit dari apa yang ada dalam diri sendiri melalui orang lain. Anda tentu pernah mendengar dari seorang kawan pendapat mereka tentang anda, baik atau buruk sekalipun. Dan hal ini tidak akan terjadi jika anda tidak memiliki kawan sama sekali. Pendapat merekalah yang bisa membuat kita belajar dan merenungkan tentang bagaimana sebenarnya diri kita.

Kedua, berani terbuka kepada siapapun yang kita kenal dengan porsi yang wajar. Maksud saya adalah jika memang pendapat itu pantas diungkapkan maka ungkapkan saja. Namun jika memang isi hati itu harus diungkapkan dengan orang tertentu yang paling dipercaya, maka jangan katakan pada setiap orang. Intinya kita harus bisa mengukur dan bersikap terbuka kepada teman-teman kita sendiri dengan cara yang wajar. Memang bagi seorang introvert sejati, hal ini tidaklah mudah. Tetapi seiring bertambahnya waktu dan teman, lama kelamaan hal ini menjadi biasa.

Ketiga, ini yang paling penting menurut saya, belajar menghargai pendapat orang. Saya yakin kebanyakan seorang introvert adalah seorang yang keukeuh. Lebih kasarnya orang yang keras kepala dan mempunyai prinsip yang kuat dalam setiap hal. Orang introvert biasanya susah sekali menerima pendapat orang lain, tentu saja kecuali orang yang memang sudah banyak belajar dan berlatih menerima perbedaan. Dalam hal ini saya pun masih belajar. Sampai saat ini teman-teman saya masih sering memanggil saya dengan “raja ngeyel” karena susah sekali mengalah walaupun pendapat saya kadang salah.

Jadi jika anda adalah seorang introvert seperti saya teruslah belajar mengembangkan diri. Ohya, saran terakhir dari saya sebagai seorang introvert, belajarnya menulis seperti apa yang saya lakukan sekarang. Karena dengan menulis kita akan berusaha terbuka kepada orang lain. Banyak hal positif yang bisa diambil dari kegiatan menulis.

Salam introvert…

——————–

catatan : tulisan diatas adalah ‘ungkapan extrovert’ yang ditulis oleh seorang introvert


Lima Hal Yang Membuat Saya Menangis

Setiap orang hendaknya mempunyai sifat yang lembut sebagai kodrat atas penciptaannya sebagai manusia. Sekasar-kasarnya manusia PASTI punya sisi lain dari dirinya yang mencerminkan kelembutan dan kasih sayang.

Saya tidak menampik bahwa saya punya tabiat sebagai orang yang “kasar”. Sering sekali saya menyakiti hati orang-orang yang ada didekat saya. Dan saya tidak menyangkal hal itu. Tetapi saya hanyalah manusia yang tak sempurna dan pasti memiliki kelemahan. Tetapi bukan berarti saya tidak memiliki sisi emosional dalam diri saya. Inilah fakta tentang saya. Ada beberapa hal yang membuat saya ingin menangis atau kadang sampai mengeluarkan air mata.

1. Melihat anak-anak berangkat sekolah di pagi hari. Hanya ketika melihat anak-anak sekolah pada pagi hari saya bisa menangis? Yap! tetapi tidak setiap melihat mereka lantas saya menangis. Ini terjadi disaat-saat tertentu dan polanya selalu sama. Begini, saya bisa menitikkan air mata kalau melihat sekumpulan anak sekolah sedang naik sepeda pada pagi hari. Saat matahari belum terlalu tinggi. Bayangan anak-anak itu di tanah atau jalan menimbulkan efek dramatis yang menggoda emosi saya. Mengingatkan saya tentang perasaan optimis ketika sekolah dulu. Rasa optimis itu tidak terasa membuat hidup selalu survive, dan ketika usia semakin dewasa perasaan optimis kadang-kadang memudar berganti dengan perasaan jenuh dan pesimis. Makanya kalau melihat mereka berbondong-bondong pergi ke sekolah, jiwa saya tidak tahan. Ingin sekali berpesan kepada mereka,

“hai anak-anak, nikmatilah masa-masa sekolah karena masa itu tidak akan pernah terulang. Belajarlah yang rajin karena sekolah ibarat investasi masa depan. Kalian tidak tahu akan menjadi apa nanti, tapi kalian sudah mau berlelah-lelah mengayuh sepeda dengan giat. Kalian menggantungkan hidupmu dari sekolah. Padahal sekolah tidak menjamin kelak hidupmu akan bahagia. Tapi ambil sisi positifnya, sekolah sebenarnya hanya menggantikan waktu luangmu ketika masih kanak-kanak, dan itu masih lebih baik dibandingkan engkau hanya menghabiskan masa mudamu bermain-main”.

2. Mengunjungi makam bapak. Inilah mungkin yang disebut ikatan emosional. Ketika mengunjungi makam ayah saya, saya seperti bisa berbicara kepadanya. Saya selalu berkata dalam hati, “maafkan saya pak, dulu saat bapak masih hidup saya tidak bisa menjadi anak yang baik. Inilah anakmu sekarang, seperti inilah saya sekarang, apa adanya. Bapak bisa mengetahui perasaan sesungguhnya anakmu disini, tidak seperti dulu saya selalu tertutup dan tidak pernah terbuka dengan bapak. Tetapi seandainya bapak hidup lagi, saya akan mengungkapkan apa saja yang ada dalam hati saya”.

Saya selalu menangis didalam hati walaupun tidak sampai menitikkan air mata, sekuat apapun saya ingin menangis tapi tidak pernah bisa mengeluarkan air mata. Entah kenapa. Dimasa hidup dulu bapak  saya memang tidak pernah membiarkan anaknya menangis, bapak akan sangat marah jika melihat anaknya menangis dan tidak pernah mengajarkan tentang kecengengan. Walaupun menangis tidak identik dengan kecengengan tapi saya sangat setuju dengan pendapat bapak saya. Tapi pak, di masa-masa tertentu kita tidak akan bisa menahan air mata ini. Bapak pasti juga setuju.

3. Dimalam hari ketika mengingat-ingat usia. Ini juga bisa membuat mata saya lebam luar biasa. Saat malam yang sunyi kira-kira jam tiga dini hari saya bisa menangis tersedu-sedu jika mengingat-ingat umur. Pertanyaan yang selalu sama adalah apa yang bisa saya lakukan ketika usia tua nanti? sudah pantaskah apa yang saya lakukan di dunia untuk bekal akhirat kelak. Saya takut luar biasa kepada Tuhan, dan saat-saat seperti inilah saya merasa menangis adalah kebahagiaan luar biasa tiada tara. Rasanya jiwa ini bisa bersatu dengan Allah Tuhanku.

4. Melihat almamater dimana saya pernah sekolah. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya jika saya mengingat tempat saya sekolah dulu, baik sekolah SD MI, SMP MTs, SMA MAN dan sewaktu kuliah saya selalu merasa sedih dan rindu. Mungkin perasaan rindu dan menyesal kenapa dulu tidak pernah belajar dengan rajin itulah yang membuat hati ini ingin menangis.

5. Melihat ibu menangis. Ini yang paling tidak kuat. Hati serasa teriris setiap kali melihat ibu menangis. Makanya jika ibu saya menangis saya malah tidak berani mendekat. Saya tidak sampai hati mendengar isakannya.


Ilmu Fotografi: Memotret Bulan

bulan purnama/galih satria

Biar tidak lupa, saya pingin kapan-kapan motret bulan purnama di depan rumah di kampung. Disana jika bulan purnama muncul sangat indah pas sehabis shalat maghrib. Ini dia ilmunya. Sumber dari galihsatria.com

kata kang galih syaratnya:
1. Harus dan wajib pakai tripod
2. Cuaca harus cerah nggak ada awan yang menutupi
3. Bulan sedang purnama sempurna
4. Posisi zoom kamera ada di posisi paling panjang/jauh (135mm ekuivalen kalo nggak salah S5-IS
5. Biar cahayanya nggak putih, pakai white balance cloudy atau shading
6. Buka diafragma di sekitar F/16 (atau yang paling sempit S5-IS bisa)
7. Set metering di Spot
8. Bikin underexposed sekitar dua sampai tiga stop (-3EV), atau sampai pendarnya berkurang dan tekstur bulannya terlihat, tapi tidak terlalu gelap. Coba2 aja.
9. Di potoshop, pakai filter unsharp mask buat menegaskan lingkarannya bulan.

thank’s mas galih


Instal Android On 7″ Netbook

Maaf singkat postingannya. Cuma mau nyimpen link untuk install android di netbook 7″.

http://tails92.sepwich.com/files/easypc/